Jendral Besar merupakan pangkat tertinggi dalam militer di Indonesia. Pada masa lalu, hanya ada satu orang yang berhasil mencapai pangkat ini, yaitu Jenderal Besar Soedirman. Beliau dikenal sebagai Pahlawan Nasional Indonesia yang memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Soedirman lahir 24 Januari 1916 di Purbalingga, Jawa Tengah. Ayahnya, Kyai Sadikin, adalah seorang Ulama dan Guru Agama. Soedirman besar di Jawa Tengah dan mendapatkan pendidikan dasar di Sekolah Dasar setempat. Akan Tetapi Soedirman sangat bersemangat dalam Bidang Militer, sehingga pada usia 19 tahun, Beliau bergabung dengan Tentara Pelajar di Purwokerto. Pada tahun 1936, ia diterima menjadi prajurit di bawah Kepala Staf Angkatan Darat Letnan Jenderal Soerjo.
Pada tahun 1940, ia keluar dari Tentara tersebut dan bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR), yang merupakan organisasi militer yang didirikan oleh para pemimpin nasionalis Indonesia.
Pada tahun 1945, Indonesia berhasil meraih kemerdekaannya dari penjajahan Belanda. Soedirman kemudian diangkat sebagai Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada tanggal 18 Desember 1945. Beliau memiliki peran penting dalam memimpin perjuangan melawan pasukan Belanda yang mencoba untuk merebut kembali kekuasaan di Indonesia.
Selama Perang Kemerdekaan, Soedirman mengalami masalah kesehatan yang cukup serius, termasuk Tuberkulosis Tulang. Akan tetapi beliau tetap melanjutkan perjuangannya dengan gigih sehingga Indonesia berhasil meraih kemerdekaannya secara definitif pada tahun 1949.
Pada tanggal 29 Januari 1950, Soedirman dianugerahi pangkat Jenderal Besar oleh Presiden Sukarno. Ia menjadi satu-satunya orang yang pernah memegang pangkat ini di Indonesia. Namun, Sayangnya, Soedirman hanya menjabat sebagai Jenderal Besar selama beberapa bulan karena Beliau meninggal dunia pada 29 Januari 1950 akibat komplikasi penyakitnya.
Pangkat Jenderal Besar Soedirman dikenal sebagai lambang keberanian, kesetiaan, dan pengabdian yang tinggi dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Ia juga dikenal sebagai sosok pemimpin yang sangat dicintai oleh rakyat Indonesia karena selalu memperjuangkan kepentingan rakyat. Kepahlawanannya diabadikan dalam bentuk monumen dan museum yang berada di berbagai tempat di Indonesia, sebagai penghormatan terhadap perjuangannya.
Berikut Gelar dan Jabatan, serta Penghargaan Besar atas jasa-jasanya dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Gelar Pahlawan Nasional: Setelah wafatnya Jenderal Soedirman pada tanggal 29 Januari 1950, Presiden Soekarno menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada beliau pada tahun 1952. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasanya dalam memimpin perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda.
2. Panglima Besar: Pada tanggal 18 Desember 1945, Jenderal Soedirman diangkat oleh Presiden Soekarno sebagai Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI). Jabatan ini memberikan wewenang kepada beliau untuk memimpin seluruh pasukan TNI dalam perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia.
3. Komandan Divisi Siliwangi: Selain menjabat sebagai Panglima Besar, Jenderal Soedirman juga menjadi Komandan Divisi Siliwangi pada masa perang kemerdekaan. Divisi Siliwangi merupakan bagian dari Tentara Republik Indonesia (TRI) yang bertugas di wilayah Jawa Barat. Dalam komandonya, Jenderal Soedirman terkenal karena kemampuannya dalam memimpin perang gerilya melawan pasukan Belanda.
4. Kepala Staf TNI Angkatan Darat: Pada tahun 1951, Jenderal Soedirman dipercaya untuk menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat. Jabatan ini memberikan wewenang kepada beliau untuk memimpin seluruh pasukan darat TNI.
5. Penghargaan Bintang Gerilya: Pada tahun 1950, Presiden Soekarno memberikan penghargaan Bintang Gerilya kepada Jenderal Soedirman. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasanya dalam memimpin perang gerilya melawan pasukan Belanda.
6. Penghargaan Bintang Mahaputera Adipurna: Pada tahun 1959, Jenderal Soedirman secara anumerta dianugerahi penghargaan Bintang Mahaputera Adipurna oleh Presiden Soekarno. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasanya dalam perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia.